Indonesia adalah negara
yang kaya akan budaya. Keberagaman suku
dan adat istiadat membuat Indonesia menjadi negeri yang sangat unik dengan
latar belakang yang menarik seperti cerita rakyat yang diyakini oleh masyarakat
daerah asalnya, baik dalam jenis mite, legenda maupun dongeng.
Namun, saat ini cerita
rakyat kurang diminati oleh masyarakat.
Banyaknya jenis cerita dari luar negeri membuat masyarakat, khususnya anak-anak
beralih untuk meminati jenis cerita tersebut padahal cerita rakyat Indonesia
sendiri selain juga memiliki banyak aspek pendidikan, filosofi dan manfaat, orisionlitas dan khas budaya
bangsa Indonesia.
Cerita rakyat mengandung ajaran budi pekerti atau pesan
yang mendidik. Melalui cerita rakyat dapat
dikembangkan sifat-sifat positif, misalnya menghormati orang tua, menghargai
orang lain, kasih sayang, kejujuran, persahabatan, dan gotong royong. Dengan
penyampaian yang mudah dan menarik diharapkan masyarakat terutama anak-anak
sadar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Cerita rakyat tentunya memiliki kesan sejarah dan budaya
yang kental sehingga melalui cerita rakyat
masyarakat khususnya anak-anak dapat mencintai dan mengenal budaya dan
bangsa Indonesia.
Namun, segala manfaat yang
dapat diperoleh melalui cerita rakyat, materi yang melingkupi cerita
rakyat belum tersampaikan kepada
masyarakat secara luas, khususnya bagi anak-anak. Alasan yang biasanya
disampaikan yaitu karena cerita rakyat
dianggap kuno, monoton, dan dianggap tidak cocok dengan perkembangan
jaman.
Selain itu, dampak
perkembangan teknologi membuat masyarakat terutama anak-anak lebih berminat
pada acara hiburan yang ditampilkan di televisi daripada membaca buku.
Kekhawatiran orang tua dan para pendidik terhadap acara televisi adalah karena pengaruhnya
bagi pengembangan kepribadian anak yang sebagian tidak sesuai dengan etika dan
norma masyarakat Indonesia. Walaupun, sesungguhnya melalui televisi pun cerita
rakyat dapat disebarluaskan dan
dilestarikan. Tentu saja dengan penulisan dan penyampaian yang menarik tanpa
mengurangi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat
tersebut.
Untuk menggali dan
menghidupkan kembali cerita rakyat bagi anak-anak Indonesia, pada tahun 2015
ini, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelengggarakan Lomba Penulisan
Cerita Rakyat sebagai bentuk upaya pelestarian budaya dan kepedulian terhadap
permasalahan pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Lomba
dengan tema “Cerita Rakyat sebagai Wahana Pembangunan Karakter Bangsa” berupa penulisan kembali cerita rakyat yang
bersumber pada cerita rakyat Indonesia dengan versi penulis, baik dalam jenis
mite, legenda, maupun dongeng.
Kegiatan
Lomba ini
bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas bercerita dalam rangka melindungi
kekayaan budaya. Melalui kegiatan ini diharapkan cerita-cerita rakyat dapat
terdokumentasi dengan baik dan nilai-nilai budaya dapat tertanam di kalangan
masyarakat, khususnya anak-anak dan generasi muda sebagai penerus bangsa.
Lomba penulisan cerita rakyat memberikan kesempatan
masyarakat Indonesia untuk berkreativitas dalam menuliskan cerita rakyat daerahnya
dan bagi pemenangnya berpeluang karyanya dipublikasikan, baik dalam kategori cerita
rakyat untuk anak dan cerita rakyat untuk umum.
Tim juri lomba penulisan cerita rakyat terdiri atas ahli dalam bidang tradisi lisan/antropolog,
psikolog, akademisi, praktisi, wartawan, dan bahasa.
Adapun tahapan dari kegiatan Lomba Penulisan Cerita Rakyat
ini adalah : publikasi lomba, pengiriman naskah, seleksi teknis, penilaian
naskah cerita, wawancara finalis, pengumunan pemenang dan penyerahan hadiah
lomba untuk 12 terbaik. Penyerahan hadiah akan diserahkan pada bulan Oktober
2015 di Jakarta.
Panitia Lomba
Penulisan Cerita Rakyat
Direktorat
Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya
Direktorat
Jenderal Kebudayaan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Telp.& Fax (021)
5725047 atau (021) 5725564
e-mail: kekayaanbudaya@gmail.com